Tips Merawat Mobil Listrik – Kebutuhan perawatan dan persyaratan keselamatan untuk kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV). Serta kendaraan listrik hibrida (HEV) serupa dengan kendaraan konvensional.
Walaupun kendaraan listrik penuh memerlukan sedikit perawatan, pabrik mendesain kendaraan tersebut dan mengeluarkan panduan dengan fokus pada perawatan dan keselamatan.
Also Read
Analisis Perawatan
Karena PHEV dan HEV memiliki mesin pembakaran internal, kebutuhan perawatan mereka hampir sama dengan kendaraan tradisional.

Sistem kelistrikan (baterai, motor, dan perangkat elektronik yang terkait) umumnya memerlukan perawatan yang dijadwalkan dengan frekuensi yang rendah.
Di samping itu, sistem rem biasanya memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan kendaraan tradisional karena adanya pengereman regeneratif.
Kendaraan listrik penuh umumnya membutuhkan lebih sedikit perawatan dibandingkan kendaraan tradisional karena:
- Baterai, motor, dan perangkat elektronik yang terkait umumnya memerlukan sedikit atau bahkan tidak memerlukan perawatan rutin
- Cairan, seperti minyak mesin, yang membutuhkan perawatan rutin jauh lebih sedikit
- Keausan pada rem berkurang secara drastis berkat pengereman regeneratif.
- Jumlah komponen yang bergerak jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mesin berbahan bakar konvensional.
Tips Merawat Mobil Listrik untuk Keselamatan Penggunanya

Perawatan Baterai
Baterai canggih yang ada dalam mobil ini memiliki batasan pada jumlah siklus pengisian daya. Atau jumlah pengisian dan pengosongan yang dapat dilakukan pada baterai, yang juga dikenal sebagai “masa pakai siklus”.
Ajukan pertanyaan kepada dealer mengenai durasi penggunaan baterai dan garansinya, serta pikirkan tentang kebijakan daur ulang baterai dari pabrikan.
Beberapa sistem baterai otomotif menggunakan cairan pendingin untuk menjaga suhu operasi yang aman.
Sistem ini mungkin memerlukan pemeriksaan rutin. Tanyakan kepada dealer Anda atau rujuk buku manual pemilik Anda untuk informasi lebih lanjut.
Seperti halnya mesin pada mobil tradisional. Baterai modern yang digunakan dalam kendaraan listrik (EV) dirancang untuk memiliki umur yang lebih panjang.
Tetapi pada akhirnya akan mengalami penurunan kinerja. Walaupun informasi menyeluruh mengenai kerusakan baterai EV tidak sepenuhnya tersedia.
Sejumlah produsen memberikan garansi sekitar delapan tahun atau 100.000 mil untuk baterai EV yang mereka buat.
Biasanya, produsen tidak mengungkapkan harga untuk baterai pengganti, tetapi jika terjadi penggantian setelah masa garansi berakhir, diperkirakan biayanya akan cukup besar.
Namun, harga baterai diprediksi akan menurun seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan jumlah produksi.
Persyaratan Keselamatan

Kendaraan listrik yang dijual di pasar harus mematuhi Standar Keselamatan Kendaraan Bermotor Federal dan menjalani tes keselamatan yang sama ketatnya seperti kendaraan tradisional yang ada di Amerika Serikat.
Namun, ada pengecualian untuk kendaraan listrik dengan kecepatan rendah (juga dikenal sebagai kendaraan listrik ramah lingkungan), yang diatur oleh standar yang kurang ketat karena biasanya hanya digunakan di jalan-jalan dengan pembatasan kecepatan lebih rendah yang ditetapkan oleh undang-undang negara bagian dan lokal.
Kendaraan listrik murni, PHEV, dan HEV dilengkapi dengan sistem kelistrikan bertegangan tinggi yang biasanya berkisar antara 400 hingga 1.000 volt.
Baterai mereka terbungkus rapat dalam pelindung yang memenuhi standar pengujian, membuatnya dapat membawa risiko seperti pengisian berlebih, getaran, suhu ekstrem, korsleting, kelembapan, kebakaran, tabrakan, dan terendam air.
Produsen merancang kendaraan ini dengan kabel bertegangan tinggi yang diberi isolasi, dan kendaraan yang lebih ringan diwajibkan memiliki fitur keselamatan yang dapat mematikan atau mengisolasi sistem listrik saat mendeteksi adanya kecelakaan atau korsleting.
Kendaraan listrik cenderung memiliki pusat gravitasi yang lebih rendah dibandingkan kendaraan tradisional, sehingga lebih stabil dan memiliki risiko lebih kecil untuk terguling.
Tanggap Darurat dan Pelatihan
Umumnya, prosedur tanggap darurat untuk kendaraan listrik tidak berbeda jauh dari kendaraan konvensional. Sebagian besar kendaraan listrik dirancang dengan sakelar pemutus atau memiliki metode yang tersedia bagi petugas tanggap darurat.
Hal tersebut untuk mengisolasi baterai dan menonaktifkan sistem kelistrikan, dan kabel daya tegangan tinggi biasanya ditandai dengan jelas dengan warna atau tanda khusus (biasanya oranye).
Banyak produsen menerbitkan panduan tanggap darurat untuk kendaraan mereka (lihat contoh dari National Fire Protection Association), dan petugas tanggap darurat sangat dianjurkan untuk merujuk pada panduan ini.
National Fire Protection Association juga menyediakan sumber daya pelatihan dan informasi.
Kebakaran kendaraan listrik yang melibatkan baterai tegangan tinggi dapat menghadirkan tantangan unik bagi petugas pemadam kebakaran, yang seringkali membutuhkan teknik yang berbeda.
Petugas tanggap darurat harus merujuk pada panduan produsen dan sumber daya pelatihan yang disebutkan di atas saat menanggapi insiden atau kebakaran kendaraan listrik.
Juga harus menyadari potensi keterlambatan penyalaan kendaraan yang rusak atau penyalaan kembali api baterai, bahkan setelah diyakini telah padam. Semoga bermanfaat! (Fahma Ardiana)