Tips Mengajarkan Teknologi – Mendapatkan bantuan dari orang tua untuk program dan acara di sekolah, serta kelas bisa menjadi sulit bagi guru karena sejumlah alasan.
Sebagian orang tua dan pengasuh mungkin pernah memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan di sekolah yang membuat mereka ragu untuk berpartisipasi.
Also Read
Dan yang lainnya memiliki banyak pekerjaan dan sudah kewalahan. Yang lainnya lagi mungkin merasa putus asa karena hubungan yang buruk dengan salah satu guru anak-anak mereka.
Hal ini terjadi sebelum pandemi, tetapi sekarang kita menghadapi tantangan baru yang dapat menghambat dukungan orang tua. Yaitu penolakan terhadap penggunaan teknologi di kelas.
Mungkin mereka menganggap anak-anak mereka terlalu sering berada di depan layar. Mungkin perasaan terasing muncul karena kurangnya pengalaman mereka dengan teknologi.
Menghadapi pemanfaatan teknologi dalam pendidikan anak mereka bisa menjadi tambahan beban yang menyebabkan stres.
Terdapat masalah dengan Wi-Fi, ketidakselarasan dalam pengaturan kursus, dan kebingungan saat mengoperasikan sistem tersebut.
Sistem manajemen belajar yang baru ini kerap membuat banyak orang tua merasa frustrasi. Kini kita berhadapan dengan situasi yang benar-benar berbeda, di mana banyak sekolah dan pendidik sedang berusaha memahami teknologi pendidikan dengan cara yang baru.
Kemudian mereka menerima dan terus menggunakan teknologi tersebut untuk pembelajaran campuran.
Di sisi lain, beberapa orang tua dan pengasuh mungkin berharap teknologi serta semua tantangannya akan menghilang dan semuanya kembali seperti semula.
Dalam mempertimbangkan cara terbaik untuk menjangkau dan bahkan meyakinkan orang tua yang masih merasakan dampak pembelajaran pandemi dan menyalahkan teknologi atas kesulitan mereka.
Serta bagaimana bersikap proaktif untuk meredakan stres dan kekesalan mereka, belum lagi mencegah potensi keluhan.
Tips Mengajarkan Teknologi untuk Membantu Orang Tua

Berikut beberapa saran untuk memulai tahun ajaran dan mempersiapkan diri menuju kesuksesan. Bersikap proaktif adalah kuncinya.
Akui kesulitan yang dihadapi dan tunjukkan sisi positifnya
Seringkali orang tua dan pengasuh hanya ingin tahu bahwa orang lain mengakui dan memahami pengalaman serta perasaan mereka.
Cobalah mengirimkan email atau video yang dimulai dengan membahas kesulitan yang mungkin dialami orang tua dalam pembelajaran.
Lalu akui bahwa beberapa orang tua mungkin merasa penggunaan teknologi di kelas tidak diperlukan. Jelaskan bahwa komunikasi, kolaborasi, kreativitas, dan berpikir kritis akan terus menjadi bagian dari kelas dengan dukungan teknologi.
Dimana dengan manfaat tambahan yang diperoleh siswa dari interaksi tatap muka.
Tetapkan ekspektasi dan norma yang jelas
Banyak orang tua dan pengasuh kebingungan tentang apa yang akan terjadi dalam penggunaan teknologi?
Berapa lama seharusnya anak-anak mereka menghabiskan waktu di internet untuk menyelesaikan tugas sekolah di malam hari?
Banyak orang tua kita tidak memiliki pelatihan dalam teknologi, sehingga mereka tidak memahami harapan terkait interaksi antara pengasuhan, pendidikan, dan teknologi pembelajaran.
Ini kemungkinan telah mengganggu pemahaman dasar yang sudah mereka miliki. Selain itu, berikan mereka pemahaman yang jelas tentang seberapa banyak aktivitas daring.
Terutama yang mungkin anak-anak mereka laksanakan sebagai tugas rumah, serta berapa banyak dukungan yang mereka perlukan dari orang dewasa di rumah.
Selalu sediakan sumber daya untuk pendidikan orang tua
Misalnya, jika Anda meminta siswa untuk menggunakan Excel, berikan akses kepada siswa dan orang tua mereka untuk video instruksional singkat tentang cara menggunakan aplikasi tersebut.
Orang tua akan menghargai inisiatif Anda untuk membantu mereka dalam proses belajar di rumah, dan usaha ini akan memberikan mereka ketenangan saat anak mereka meminta bantuan dengan tugas online mereka.
Itulah dia beberapa tips mengajarkan teknologi yang bisa dilakukan anak muda untuk membantu para orang tua agar tidak gaptek alias gagap teknologi. Semoga membantu! (Fahma Ardiana)